Dalam industri pertambangan, kajian geoteknik adalah fondasi yang tak tergoyahkan dalam merencanakan, mengoperasikan, dan mengelola kegiatan usaha pertambangan.
Mengingat kompleksitas dan resiko yang melekat dalam kegiatan operasi pertambangan, pengetahuan mendalam tentang kondisi geologi dan geoteknik menjadi kunci untuk mengoptimalkan keberhasilan dan keberlanjutan dalam industri ini.
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha pertambangan sebelum membuat kajian geoteknik agar sesuai dengan Standar Operasional Procedure (SOP) yang tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM 1827K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.
Mengapa Kajian Geoteknik Penting?
Kajian geoteknik dapat membantu mengurangi resiko kerugian finansial yang dapat terjadi dengan menganalisis stabilitas lereng, potensi longsor, gempa bumi, dan masalah geoteknik lainnya.
Selain itu, dengan memahami karakteristik geologi dan geoteknik dari area pertambangan, perusahaan dapat mengoptimalkan desain tambang, peledakan, dan penambangan agar sesuai dengan kondisi lingkungan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya operasional.
Syarat yang Dibutuhkan Sebelum Menyusun Kajian Geoteknik Tambang
Dalam persiapan penyusunan Kajian Geoteknik pertambangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain seperti:
- Pengumpulan Data Awal, seperti peta LOM, peta geologi, peta topografi
- Tinjauan Data yang Sebelumnya (Data Geoteknik)
- Pengambilan Sampel Geoteknik yang didahului dengan pembuatan perencanaan pengeboran
- Persetujuan dan Izin (Izin Lingkungan, perizinan tambang, dll)
- Yang terakhir dan tidak kalah penting adalah Persiapan Anggaran dan Sumber Daya, karena dalam proses pengambilan sampel dan pengujian membutuhkan peralatan uji geoteknik yang kompleks, serta membutuhkan tenaga operasional yang benar-benar ahli di bidang ini.
Tahapan Penyusunan Kajian Geoteknik Tambang
1. Pengumpulan Data dan Penyelidikan Awal
Tahapan awal dalam proses analisis geoteknik yang dilakukan untuk memahami karakteristik geologi, geoteknik, dan lingkungan di lokasi tambang. Hal ini mencakup pengumpulan informasi dan data termasuk kondisi tanah, batuan, air tanah, serta memahami responsnya terhadap tekanan dan beban yang ada.
2. Pengambilan Disturbed dan Undisturbed Sampel
Perbedaan Disturbed dan Undisturbed sampel adalah dalam cara pengambilan dan karakteristiknya. Disturbed sampel biasanya mengalami perubahan dalam struktur dan kepadatan aslinya. Partikel tanah atau batuan dapat pecah atau tercampur selama pengambilan sampel dan mungkin tidak mewakili kondisi in-situ dengan akurat.
Sedangkan undisturbed sampel mempertahankan sifat asli material geologis dan lebih berguna dalam analisis geoteknik untuk mengetahui kondisi in-situ yang lebih akurat.
3. Preparasi Sampel dan Sampel Handling
Setelah sampel diambil perlu diberi penandaan yang jelas untuk identifikasi. Sampel kemudian dikemas dengan hati-hati dalam wadah yang sesuai agar tidak terkontaminasi atau rusak selama pengiriman.
4. Pengiriman dan Pengujian di Laboratorium
Sampel harus dikirim ke laboratorium geoteknik dan hidrogeologi yang terkualifikasi dan bersertifikat. Parameter uji geoteknik yang akan digunakan pada sampel adalah uji kuat tekan, kuat geser, indeks plastisitas, permeabilitas, dll.
5. Pengolahan Data, Permodelan, dan Analisis Kestabilan Lereng
Setelah pengujian selesai, hasil akan diinterpretasikan untuk mengevaluasi dampaknya pada perencanaan dan desain tambang. Hasil ini juga akan digunakan untuk mengidentifikasi resiko geoteknik dan memutuskan strategi yang sesuai.
6. Penyusunan Laporan Kajian Geoteknik
Data hasil pengujian yang telah diolah selanjutnya akan disusun menjadi sebuah laporan kajian yang disusun oleh tim teknis pertambangan dan akan menjadi sumber informasi mengenai evaluasi karakteristik geoteknik, mengidentifikasi potensi resiko geoteknik, serta memberikan solusi rekomendasi.
Kajian geoteknik dan kajian hidrogeologi di indsutri pertambangan sama pentingnya dalam mengurangi resiko, meningkatkan keamanan dan kestabilan lereng tambang, demi operasi pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dalam proses penyusunannya, kedua kajian tersebut dapat saling berhubungan dan dilakukan bersamaan. Oleh karena itu, panduan penyusunan Kajian Hidrogeologi juga telah kami kupas dalam tulisan selanjutnya di artikel yang berjudul: Panduan Kajian Hidrogeologi dalam Pertambangan.
Ribet Urus Perizinan Tambang ?
Konsultasikan masalah perizinan perusahaan tambang Anda bersama Mininghub Indonesia. Gratis!