Perbedaan SNI Report, KCMI, dan JORC

Perbedaan SNI Report, KCMI, JORC

Table of Contents

Perbedaan SNI Report, KCMI, dan JORC pada Perhitungan Sumberdaya dan Cadangan Batubara

Perkembangan dunia menuntut adanya “transparansi”, “standarisasi”, dan “accountability” termasuk di dalam dunia eksplorasi dan pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. Sejalan dengan itu di beberapa belahan dunia lain telah dikembangkan dan diberlakukan beberapa Kode sebagai acuan dalam pelaporan hasil eksplorasi.

Selama ini masyarakat pertambangan Indonesia menganggap bahwa laporan yang kredibel adalah laporan yang memenuhi kode JORC (Joint Ore Reserves Committee). Namun, masih terdapat metode lain yang dapat dijadikan pedoman dalam estimasi sumberdaya dan cadangan. Topik inilah yang akan dibahas pada tulisan kali ini.

Apa Itu Sumberdaya dan Cadangan?

Sumberdaya adalah bagian dari endapan bahan galian dalam bentuk dan kualitas tertentu serta mempunyai prospek dan memungkinkan untuk ditambang secara ekonomis. Lokasi, kualitas, dan kuantitas telah diketahui. Menurut tingkat keyakinan geologi sumberdaya terbagi atas 3 kategori yaitu sumberdaya tereka, tertunjuk, dan terukur.

Cadangan adalah bagian dari sumberdaya yang tertunjuk dan terukur dapat ditambang secara ekonomis. Estimasi cadangan mineral dan batubara harus melalui perhitungan dilution dan losses yang muncul pada saat batubara ditambang.

Perbedaan SNI Report, KCMI, dan JORC

SNI Report, KCMI, dan JORC adalah tiga standar yang digunakan dalam perhitungan sumber daya dan cadangan dalam industri pertambangan. Meskipun tujuan mereka sama, ada perbedaan penting dalam metode dan persyaratan yang digunakan oleh masing-masing standar ini.

1. SNI Report

SNI Report, atau Standar Nasional Indonesia untuk Laporan Pertambangan, adalah standar yang dikembangkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) Indonesia. Standar ini mengatur persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyusunan laporan pertambangan di Indonesia.

Standar ini merupakan pedoman untuk pelaporan hasil eksplorasi dan estimasi (kriteria klasifikasi dan kualifikasi) sumberdaya dan cadangan batubara. Pengelompokan sumberdaya dan cadangan batubara didasarkan atas tingkat keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi.

Pada SNI 5015:2011 ini lebih menekankan pada batubara yang meliputi estimasi (kriteria klasifikasi dan kualifikasi), persyaratan, pelaporan, dan pemeriksaan laporan sumberdaya dan cadangan batubara.

2. Kode KCMI (Komite Cadangan Mineral Indonesia)

Kode KCMI atau Kode Komite Cadangan Mineral Indonesia adalah standar nasional yang digunakan di Indonesia untuk penilaian sumber daya dan cadangan mineral. Sederhananya, kode ini diformulasikan dengan maksud menetapkan standard minimum untuk pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya, dan cadangan mineral dan batubara yang sesuai dengan standard internasional.

Kode ini sebagian besar diadopsi dari “Australasian Code for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources, and Ore Reserves – The JORC Code – 2004 Edition”. Kode ini diberlakukan bagi setiap “Competent Person Indonesia” anggota Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI).

KCMI dapat diterapkan untuk semua mineral padat, termasuk intan dan batumulia lainnya, mineral industri dan batubara, dimana Laporan Publik dari hasil-hasil eksplorasi, sumberdaya mineral dan cadangan bijih disyaratkan oleh institusi yang memerlukannya.

Laporan yang dikeluarkan perusahaan mengenai cadangan sumberdaya dianjurkan untuk memasukkan hasil-hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral, dan Cadangan Bijih yang disajikan secara jelas berdasarkan asas utama yaitu transparansi, materialiti, dan kompeten.

3. JORC (Joint Ore Reserves Committee)

Joint Ore Reserves Committee (JORC) adalah alat yang membantu geologist untuk menyampaikan resiko yang dihadapi dalam proyek tambang kepada pembuat keputusan finansial yang tidak mengerti geologi. Jika perkiraan sumberdaya mineral berdasarkan data yang lemah atau tidak cukup maka resikonya akan tinggi, begitu pula sebaliknya.

JORC berasal dari Australia sebagai standar pelaporan hasil eksplorasi, estimasi sumberdaya, dan cadangan dengan cakupan lebih luas, tidak hanya batubara, tetapi juga berbagai tipe mineral bijih dan telah diterima sebagai standar untuk tujuan pelaporan profesional di dunia.

Pada dasarnya, metode JORC didasarkan pada prinsip-prinsip yang serupa dengan KCMI. Perbedaannya, kegiatan eksplorasi yang dilakukan harus berada di bawah Competent Person yang merupakan member dari The Australasian Institute of Mining and Metallurgy, atau Australasian Institue of Geoscientist, atau Recognised Overseas Professional Organisation.

Namun, hal yang tidak diatur dalam JORC adalah tahapan yang digunakan oleh Competent Person untuk memperkirakan dan menggolongkan sumberdaya dan cadangan (metodologi), serta sistem atau jenis-jenis pelaporan internal perusahaan.

SNI Report vs KCMI vs JORC

Perbedaan utama SNI Report dengan JORC dan KCMI adalah penekanan pada kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia. SNI Report menekankan perlunya memperhitungkan aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutan dalam perhitungan sumber daya dan cadangan.

Perbedaan JORC dan KCMI adalah pendekatan lebih spesifik terhadap karakteristik geologi Indonesia. Topik bahasan dalam JORC hanya berfokus pada mineral dan bijih, sedangkan dalam KCMI mencakup mineral padat, mineral industri, dan batubara. KCMI juga mengedepankan partisipasi masyarakat adat dan pemangku kepentingan dalam proses penilaian sumber daya dan cadangan mineral.

Kontak Mininghub Indonesia

Ribet Urus Perizinan Tambang ?

Konsultasikan masalah perizinan perusahaan tambang Anda bersama Mininghub Indonesia. Gratis!

di Nomor 0851-7311-7622

Share:

WhatsApp
Facebook
LinkedIn

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
Pentingnya Kajian Hidrogeologi dalam Pertambangan
Panduan Kajian Hidrogeologi dalam Pertambangan

Industri pertambangan adalah motor pendorong ekonomi global dengan menyediakan berbagai mineral, batubara dan sumber daya penting lainnya. Namun dibalik peran krusialnya, pertambangan juga dapat memiliki

Cara Membuat Kajian Geoteknik Pertambangan
Panduan Kajian Geoteknik dalam Pertambangan

Dalam industri pertambangan, kajian geoteknik adalah fondasi yang tak tergoyahkan dalam merencanakan, mengoperasikan, dan mengelola kegiatan usaha pertambangan. Mengingat kompleksitas dan resiko yang melekat dalam