Panduan Memulai Bisnis Trading Batubara dan Persyaratannya

Dalam beberapa waktu terakhir, istilah trading batubara telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku bisnis. Tidak lain karena melihat peluang keuntungannya yang sangat besar meskipun diiringi dengan resiko yang besar pula.

Sebelum memutuskan untuk terjun ke ranah bisnis trading ini, alangkah baiknya para pelaku bisnis untuk mengenal lebih jauh terkait trading batubara. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Trading Batubara?

Trading batubara adalah serangkaian proses kegiatan penjualan dan pembelian batubara yang biasa digunakan sebagai bahan bakar di berbagai industri. Pelaku bisnis di bidang trading ini akan dikenal dengan sebutan Trader Batubara. Bisnis trading batubara dapat dilakukan domestik maupun ekspor internasional.

Batubara itu sendiri adalah endapan senyawa organik yang terbentuk secara alamiah dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara biokimia, kimia, dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan dan temperatur tertentu pada kurun waktu yang sangat lama.

Dalam lingkup perdagangan batubara ini terdapat 6 kategori pihak yang terlibat di dalamnya. Mulai dari trader (penjual), kontraktor, pemilik IUP OP, investor untuk Joint Operation dengan pemilik IUP OP, perantara trading, hingga konsumen akhir (end-user).

Pada dasarnya, trading batubara merupakan cara untuk mengatur arus pasokan dan permintaan batubara. Jumlah ketersediaan supply dan permintaan dari industri maupun pemerintah akan sangat berpengaruh terhadap harga pasar batubara.

Syarat dan Ketentuan Menjadi Trader Batubara

Bagi pelaku usaha yang ingin memulai bisnis menjadi Trader Batubara terdapat persyaratan serta ketentuan yang harus dipenuhi. Sebelum itu, perlu diketahui bahwa untuk menjadi trader, perusahaan yang tidak bergerak di bidang usaha pertambangan wajib mempunyai IUP untuk Penjualan.

Selanjutnya, untuk perizinan usaha di bidang pertambangan diatur dalam PP 96/2021 Pasal 6 Ayat 2 meliputi Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat standar, dan/atau izin. Kemudian, menurut PP 96/2021 Pasal 6 Ayat 4 izin yang dimaksud tersebut meliputi:

1. IUP (Izin Usaha Pertambangan)
2. IUP untuk Penjualan
3. IPR (Izin Pertambangan Rakyat)
4. IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus)
5. IUPK sebagai perizinan Kelanjutan Operasi Kontrak atau Perjanjian
6. SIPB (Surat Izin Penambangan Batubara)
7. IUJP (Izin Usaha Jasa Pertambangan)
8. Izin Penugasan
9. Izin Pengangkutan dan Penjualan

Syarat Perjanjian Kerja Sama Trader dengan Pemilik IUP OP

Sebagai acuan dalam mendirikan perusahaan trading tambang baru, Anda dapat menggunakan nomor KBLI 46610 untuk komoditas batubara, nomor 46620 untuk komoditas mineral logam, nomor 46643 untuk komoditas non logam, dan nomor 46641 untuk komoditas batuan.

Langkah selanjutnya setelah memenuhi persyaratan dasar untuk menjadi trader batubara menjalin kerja sama dengan perusahaan tambang pemegang IUP OP yang akan menjadi pemasok batubara. Adapun sumber pasokan batubara ini harus dibuktikan dengan perjanjian kerja sama ataupun salinan nota kesepahaman yang masih berlaku dengan pemegang:

1. IUP
2. IUPK Operasi Produksi
3. IUPK sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian 
4. IPR
5. SIPB
6. KK
7. PKP2B
8. Izin Pengangkutan dan Penjualan lainnya

Kesimpulan

Trading batubara adalah serangkaian proses kegiatan penjualan dan pembelian batubara yang dilakukan oleh trader batubara baik secara domestik maupun internasional.

Langkah awal untuk mendirikan perusahaan trading batubara akan dibutuhkan identitas perusahaan, persyaratan sesuai PP 96/2021 Pasal 6 ayat 4, Izin Pengangkutan dan Penjualan (IPP) untuk trading domestik, dan Eksportir Teregistrasi (ET) untuk trading internasional.